Manusia yang Mulia adalah Manusia yang menjadi hamba Allah swt.
Ciri kemuliaan pertama adalah di isr’a mi’rajkan Nabi Muhammad SAW oleh Allah SWT .
Ciri kemuliaan yang kedua adalah jagat raya ini dititipkan oleh Allah agar diurus oleh manusia-manusia yang menjadi hamba Allah, bukan manusia-manusia hamba Syetan. Sedangkan di akherat balasannya adalah Surga bagi Manusia-manusia yang ridho dan taat diperintah dan dilarang oleh Allah SWT.
- Bagaimana Caranya Menjadi Hamba Allah SWT yang balasannya Surga?
Taat dan Patuh terhadap perintah dan larangan Allah SWT dan terhadap apa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, melalui para Ulama dan orang-orang yang ilmu Agamanya luas dan lurus (untuk zaman setelah wafat Nabi MuhammadSAW). Agama yang diturunkan oleh Allah SWT dan yang diridhoinya yaitu Islam. Serta melalui kitab Allah yang dijamin hingga hari akhir yaitu Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW.
Hakikat dan tujuan Isr’a Mi’raj adalah perintah Shalat lima waktu dalam sehari semalam yang dimana Shalat sebagai Tiang Agama. Roboh Tiangnya, hancur isinya. Salah satu dan menjadi kunci utama untuk menjadi hamba Allah SWT yang balasannya Surga adalah dengan Shalat yang dibarengi dengan amal perbuatan yang sesuai dengan perintah Allah SWT dan sesuai contoh Rasulullah SAW.
- Kenapa Shalat selalu disuruh dan selalu dibahas?
Karena Shalat merupakan Tiangnya Agama . Perumpamaan dalam angka Nominal, Shalat diposisikan dalam angka 1 . Sedangkan amal perbuatan yang baik dan benar seperti Zakat, sedeqah, puasa, haji, senyum, tolong menolong, dsb diposisikan dalam angka 0. Jikalau amal perbuatan dibarengi Shalat, maka akan menjadi angka yang terhitung dan nominal yang berharga besar. Jikalau tanpa dibarengi Shalat, amal perbuatan tidak bermanfaat dan tidak diganjar di akherat.
- Kenapa mesti Melaksanakan Shalat ?
Karena merupakan Perintah Allah SWT sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang banyak terdapat didalam Firman-Firmannya didalam Al-Qur’an.
Tuhan yang menciptakan Langit dan Bumi beserta isinya . Tuhan yang mengendalikan semua yang adadan semua yang diciptakannya. Yang memiliki Nama yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala .
- Allah SWT yang Maha Esa
- Allah SWT yang tidak Beranak dan Tidak Pula Diperanakkan
- Allah SWT yang tidak ada Sesuatu yang setara denganNya
- Allah SWT yang Maha Hidup, yang terus menerus mengurus Makhluk-Makhluknya
- Allah SWT yang tidak pernah Mengantuk Tidak Pula Tidur
- Allah SWT yang Merajai Langit dan Bumi beserta isi-isinya
- Apakah Kenal dengan Allah SWT ?
Kenal . Karena Saya ada karena Kuasa Allah SWT
- Apakah Bertemu dengan Allah SWT ?
Allah Maha Besar lagi Maha Kuasa yang Meliputi Langit dan Bumi. Sesuai dengan FirmanNya, bahwa Allah lebih dekat daripada urat nadi.
- Apakah Pernah Melihat Allah SWT ?
Sesuai dengan Sifatnya, Allah itu Maha Ghoib . Sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, tanamkan Ikhsan dalam diri manusia untuk melihat Allah SWT yaitu yakinlah bahwa anda sedang melihatnya, tetapi jika tidak melihatnya, sesungguhnya Allah Melihatmu.Semua Nabi dan Rasul bahkan Rasul terakhir pun tidak pernah melihat Allah SWT. Hanya melihat CahayaNya. Karena Allah berjanji, melihat Allah dalam rupa asli adalah hadiah teragung dan termulia bagi yang dikehendakinya nanti di Surga.
- Kenapa Tidak Dapat Melihat Allah SWT ?
Karena Perintah Allah SWT itu sendiri melalui Al-Qur’an . Bahwa Allah SWT tidak dapat dilihat dengan Mata Lahiriyah. Didunia, Allah SWT dapat dilihat dengan keyakinan yang kuat .
- Siapa yang Memerintahkan untuk Shalat ?
Allah SWT melalui Nabi dan Rasulnya (Al-Qur’an dan Al-Hadist)
- Mengapa harus Menuruti Perintahnya ?
Karena Allah SWT yang Memerintahkan untuk Taat dan Patuh Kepadanya . Wama atakumurasul, fakhuduh. Wama Nahakum, fantahu “Apa-apa yang dicontoh Rasulullah, ambillah. Dan Apa-Apa yang dilarang Rasulullah, buanglah ” . “Taatlah pada Allah dan Taatlah pada Rasulnya”
- Apakah Anda Kenal dengan Nabi Muhammad ?
Kenal . Karena beliau adalah Nabi dan Rasulullah . Beliau adalah Pemimpin Besar . Beliau adalah Komandan Tertinggi . Saya beribadah sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT melalui yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
- Apakah anda pernah Berjumpa dengan Rasulullah ?
Saya Pribadi sama sekali belum pernah berjumpa dengan Rasulullah SAW. Namun Allah menurunkan Al-Qur’an kepada Rasulullah SAW untuk disebarkan kepada seluruh Manusia sampai hari Akhir. Oleh karena itu, walaupun tidak pernah berjumpa, Al-Qur’an tetap menjadi pegangan dan pedoman hidup serta contoh-contoh melalui Al-Hadist.
- Apakah Anda Memiliki Al-Qur’an ?
Alhamdulillah Punya . Dan Setiap yang Mengaku Muslim, wajib memilikinya .
- Bukankah Al-Qur’an itu hanya berupa Tulisan diatas Kertas ?
Memang. Kertas itu tempat Tulisannya. Tulisan itu ditulis ataupun dicetak oleh Manusia. Namun Kata, Bahasa, Isi dan Artinya serta Maknanya Murni dari Allah SWT . Pada zaman Nabi, ada seorang Pujangga dan Sastrawan Yahudi yang ingin mencoba meniru kata-kata yang terdapat didalam Al-Qur’an. Namun setelah itu, dia resmi masuk memeluk Agama Islam. Karena menurut Pujangga dan Sastrawan ini, bahwa sesungguhnya Kata-kata yang terdapat dalam Al-Qur’an adalah kata-kata yang Mustahil ditiru oleh Manusia . Bahkan Rasulullah SAW pun pernah bersabda,”Jangankan Umat Manusia, Umat Jin pun tak akan mampu membuat hal yang serupa dengan Al-Qur’an” .
- Apakah Anda Tidak Ragu Jikalau Tulisan atau hingga Artinya Berubah atau Dirubah ?
Sama Sekali tidak . Karena Janji Allah SWT selalu tepat . Didalam Wahyunya, Allah SWt berfirman : Inna Nahnu Nazalnadzikra Wa Inna Lahu Lahafidzuun ” Sesungguhnya Kami yang menurunkan Ad-Dzikra (Al-Qur’an) dan Sesungguhnya kamilah yang akan menjaganya” . Itulah yang dijamin oleh Allah SWT . Hanya Kitab Al-Qur’an yang Allah SWT Jamin keasliannya dsejak diturunkan hingga Langit dan Bumi ini Musnah . Sedangkan kitab-kitab suci lainnya, Allah SWT tidak menjaminnya hingga Hari Akhir . Karena kitab-kitab suci lainnya hanya berlaku pada masa dimana Nabi penerima kitab itu hidup . Sedangkan Nabi Muhammad SAW, Allah SWT mengutusnya untuk seluruh Umat Manusia dan Umat Jin dimanapun Berada. Berbeda dengan Nabi dan Rasul sebelumnya, yang hanya diutus untuk Kaummnya saja bahkan ada pula diutus hanya untuk desanya saja. Itulah Keputusan Allah SWT .
- Apakah Anda Shalat karena mengharapkan Surga ?
Bukan . Tapi saya melaksanakan Shalat karena Allah SWT . Karena ingin mengharapkan Ridho dan kasih sayang Allah SWT.
- Kenapa Shalat Mesti menghadap Kiblat ? Bukannya Allah SWT itu Maha Besar dan Maha Kuasa ?
Hawa Nafsu dan Akal memang akan berkata seperti itu . Namun sesuai perintah Allah SWT dan yang dicontohkan Rasulullah SAW untuk Shalat menghadap Kiblat . Yaitu Ka’bah yang ada di Masjidil Haram Kota Mekkah .
- Berarti kalau begitu Anda sedang Menyembah Ka’bah ?
Semoga Allah SWT mengampunimu . Itu karena Allah SWT yang memerintahkan . Seperti dalam FirmaNya yang berbunyi ” Fawallu Wajhaka Syatral Masjidil Haraam” .
- Kenapa Diperintah untuk Menghadap Kiblat / Ka’bah ?
Karena Saya Percaya dan Yakin kepada Allah SWT . Karena Saya Ridho dan Ikhlas diperintah olehNya . Karena Saya Ridho dan Ikhlas Dicontoh oleh Rasulullah .
Setelah itu, barulah Allah memberikan jaminan kepada Manusia yang seperti ini :
Fadkhulii Fi ‘Ibaadi Wadkhulii Jannatii
“Maka Masuklah kedalam HambaKu kemudian Masuklah kedalam SurgaKu”
Oleh : Fahmi Sulaiman